Contoh Konsep Berpikir Diakronis Dan Sinkronis Dalam Menulis Sejarah
Contoh Konsep Berpikir Diakronis Dan Sinkronis Dalam Menulis Sejarah - Berikut ini adalah contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah. Akan tetapi, sebelum mengetahui contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah ada baiknya memahami terlebih dahulu tentang cara berpikir diakronis dan sinkronis itu sendiri.
Cara berpikir diakronis dan sinkronis adalah cara berpikir sejarah yang membedakan sejarah dengan ilmu-ilmu lainnya. Cara berpikir diakronis adalah cara berpikir memanjang dalam waktu untuk menganalisis suatu peristiwa sejarah. Dalam hal ini sangatlah ditekankan konsep kronologis (urutan waktu) agar dapat menghindari kerancuan waktu di dalam sejarah. Konsep diakronis mengacu pada konsep perubahan yang berarti bahwa suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Cara berpikir sinkronis adalah cara berpikir sejarah yang meluas dalam ruang. Maksudnya adalah cara berpikir sinkronis di dalam sejarah menekankan pendekatan-pendekatan ilmu-ilmu sosial di dalam menganalisis suatu peristiwa sejarah. Di bawah ini adalah contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah:
Contoh Konsep Berpikir Diakronis
(1) Penjajahan VOC (1602-1799)
(2) Republik Bataaf (1799-1808)
(3) Pemerintahan Prancis (1808-1811)
(4) Pemerintahan Inggris (1811-1816)
(5) Pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda (1816-1942)
(6) Pemerintahan militerisme Jepang (1942-1945)
Contoh Konsep Berpikir Sinkronis
(1) Situasi Ekonomi Demokrasi Liberal di Indonesia (1950-1959)
(2) Situasi Politik Demokrasi Terpimpin di Indonesia (1959-1966)
(3) Situasi Sosial-Budaya Pada Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1950)
Demikianlah contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah. Semoga bermanfaat.....