• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Contoh Konsep Berpikir Diakronis Dan Sinkronis Dalam Menulis Sejarah

Contoh Konsep Berpikir Diakronis Dan Sinkronis Dalam Menulis Sejarah


Contoh Konsep Berpikir Diakronis Dan Sinkronis Dalam Menulis Sejarah - Berikut ini adalah contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah. Akan tetapi, sebelum mengetahui contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah ada baiknya memahami terlebih dahulu tentang cara berpikir diakronis dan sinkronis itu sendiri.

Cara berpikir diakronis dan sinkronis adalah cara berpikir sejarah yang membedakan sejarah dengan ilmu-ilmu lainnya. Cara berpikir diakronis adalah cara berpikir memanjang dalam waktu untuk menganalisis suatu peristiwa sejarah. Dalam hal ini sangatlah ditekankan konsep kronologis (urutan waktu) agar dapat menghindari kerancuan waktu di dalam sejarah. Konsep diakronis mengacu pada konsep perubahan yang berarti bahwa suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.

Cara berpikir sinkronis adalah cara berpikir sejarah yang meluas dalam ruang. Maksudnya adalah cara berpikir sinkronis di dalam sejarah menekankan pendekatan-pendekatan ilmu-ilmu sosial di dalam menganalisis suatu peristiwa sejarah. Di bawah ini adalah contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah:

Contoh Konsep Berpikir Diakronis

(1) Penjajahan VOC (1602-1799)

(2) Republik Bataaf (1799-1808)

(3) Pemerintahan Prancis (1808-1811)

(4) Pemerintahan Inggris (1811-1816)

(5) Pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda (1816-1942)

(6) Pemerintahan militerisme Jepang (1942-1945)

Contoh Konsep Berpikir Sinkronis

(1) Situasi Ekonomi Demokrasi Liberal di Indonesia (1950-1959)

(2) Situasi Politik Demokrasi Terpimpin di Indonesia (1959-1966)

(3) Situasi Sosial-Budaya Pada Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1950)

Demikianlah contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah. Semoga bermanfaat.....

Share:

Sejarah Kemunculan Komunisme di Indonesia

Sejarah Kemunculan Komunisme di Indonesia

 
Sejarah Kemunculan Komunisme di Indonesia
- Penanaman modal kapital di Indonesia pada sejak akhir abad ke-XIX telah meningkat dengan sangat cepat. Hal ini telah membawa perubahan besar di dalam kehidupan ekonomi dan sosial yang ada di Indonesia (Hindia-Belanda). Untuk mengerjakan bahan-bahan mentah, pemerintah kolonial Belanda mendirikan pabrik-pabrik, membangun pelabuhan-pelabuhan, jalan raya dan jalan-jalan kereta-api. Akan tetapi, semua itu bukanlah demi memperbaiki kondisi Hindia-Belanda yang sedang mengalami keterpurukan di bidang ekonomi dan sosial, melainkan untuk mengintensifkan pendapatan pemerintah kolonial terhadap rakyat bumiputera.
 
Dengan demikian pengaruh kapitalisme yang besar semakin masuk ke dalam masyarakat Hindia-Belanda. Masuknya pengaruh dari kapitalisme itu telah mendorong lahirnya kelas-kelas baru di dalam masyarakat Indonesia, yaitu; proletar, intelektual dan borjuasi. Lahirnya kelas proletar ini selanjutnya yang mendorong berdirinya organisasi serikat buruh di berbagai tempat di Indonesia. Di banyak tempat di Indonesia mulai berdiri serikat-serikat buruh, seperti serikat buruh pelabuhan, serikat buruh kereta-api, serikat buruh percetakan dan serikat buruh-serikat buruh di pabrik-pabrik lainnya.
 

Berdirinya Serikat Buruh di Hindia-Belanda

 
Pada tahun 1905 berdirilah serikat buruh kereta-api yang bernama SS-Bond (Staats-Spoor Bond). Dalam tahun 1908 berdirilah Perkumpulan Pegawai Spoor dan Trem (Vereniging van Spoor en Tram Personeel – VSTP), suatu serikat buruh kereta-api yang terkenal militan pada saat itu.
 
Serikat-serikat buruh ini merupakan sekolah-sekolah politik bagi massa kaum buruh. Akan tetapi, perjuangan serikat buruh adalah perjuangan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan langsung daripada para anggotanya, untuk perbaikan upah dan syarat-syarat kerja, suatu perjuangan yang terbatas pada soal-soal sosial ekonomi. Kesadaran yang diperoleh melalui aksi-aksi  pemogokan belumlah dapat mencapai tingkat kesadaran-kelas yang sempurna, tetapi baru pada tingkat kesadaran pertentangan antara mereka sebagai buruh-upahan terhadap majikannya itu sendiri yang memeras tenaganya, tingkat kesadaran yang ada masih sangat mendasar hanya kesadaran yang masih terbatas untuk memperjuangkan nasibnya sendiri, nasib golongannya saja.
 
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan gerakan buruh, kesadaran politik dan orgarisasi kelas buruh pun meningkat pula. Kelas buruh menghendaki suatu organisasi yang tidak hanya membatasi diri pada perjuangan serikat buruh, sebab hanya dengan organisasi serikat buruh, sistem kapitalisme, yang merupakan sumber kemiskinan dan kesengsaraan bagi seluruh massa pekerja, tidaklah dapat ditumbangkan. Untuk menumbangkan sistem kapitalisme, kelas buruh harus menjalankan perjuangan politik yang revolusioner, kelas buruh harus memiliki partai politik.
 
Tingkat kesadaran kelas buruh inilah yang mendorong berdirinya suatu partai politik, yang merupakan alat untuk memperjuangkan cita-cita dan politik daripada klas buruh. Partai politik klas buruh ini tidaklah hanya untuk memimpin perjuangan klas buruh guna perbaikan upah dan syarat-syarat kerja kaum buruh, akan tetapi sampai dengan untuk merombak susunan masyarakat yang memaksa seseorang yang tidak bermilik harus menjual tenaganya kepada kaum kapitalis-imperialis.
 

Munculnya Partai Buruh di Hindia-Belanda

 
Pada bulan Mei tahun 1914 di Semarang telah berdiri Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia (Indische Sociaal Democratische Vereniging — ISDV), suatu organisasi politik yang menghimpun intelektual-intelektual revolusioner bangsa Indonesia dan Belanda. Tujuannya ialah untuk menyebarkan Marxisme di kalangan kaum buruh dan Rakyat Indonesia. Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia inilah yang pada tanggal 23 Mei tahun 1920 berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
 
Lahirnya PKI merupakan peristiwa yang sangat penting bagi perjuangan kemerdekaan Rakyat Indonesia. Pemberontakan kaum tani yang tidak teratur dan bersifat perjuangan sedaerah atau sesuku dalam melawan imperialisme Belanda, yang terus menerus mengalami kegagalan, sejak PKI berdiri, menjadi diganti dengan perjuangan proletariat yang terorganisasi dan yang memimpin perjuangan kaum tani dan gerakan revolusioner lainnya.
 
Pecahnya Revolusi Oktober di Rusia tahun 1917 sangat berpengaruh pada proletariat Indonesia. Lahirnya PKI dan perkembangannya tidaklah dapat dipisahkan dari pengaruh kemenangan Revolusi Oktober itu. Kemenangan Revolusi Oktober Besar di Rusia itu telah membangkitkan kesadaran Rakyat-Rakyat jajahan yang dipengaruhi oleh ideologi komunisme. Revolusi Oktober, memberi keyakinan kepada Rakyat Indonesia, bahwa imperialisme Belanda pasti dapat dijatuhkan, dan Rakyat Hindia-Belanda akan dapat mendirikan negara yang bebas dan merdeka.
 

Sneevliet dan Kemunculan PKI

 
Kemunculan paham Komunisme diawali dengan datangnya kaum komunis dari Belanda bernama lengkap Hendricus Josephus Fransiscus atau dikenal dengan Sneevliet. Proses berpolitiknya dimulai ketika tahun 1901 pada usia 20-an, dia mulai berkenalan dengan gelanggang politik. Ia bergabung dalam Sociaal Democratische Arbeid Partij (Partai Buruh Sosial Demokrat) di Belanda. Sneevliet memimpin pemogokan-pemogokan buruh di Belanda lewat federasi serikat buruh yang dibuat oleh Pemerintah Belanda mulai melakukan penekanan terhadap Sneevliet. Pada tahun 1912 ia mengundurkan diri setelah terjadi konflik antara serikat buruh yang dipimpinnya dengan federasi serikat buruh.
 
Tahun 1913 pertama kali ia menginjakkan kaki ke Indonesia, tepat setelah dunia pergerakan di Hindia Belanda sedang bersemi. Pada tahun 1914, ia mendirikan sebuah organisasi politik yang diberi nama Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV) pada tahun 1914, dalam waktu setahun perkembangan organisasi mengalami perkembangan pesat menjadi ratusan anggotanya.
 
Usaha Sneevliet yang meletakkan pondasi bagi perkembangan PKI adalah membentuk nekleus kaum sosialis yang dimulai dari para pekerja asing berkebangsaan Belanda, membangun gerakan serikat buruh, dan melakukan intervensi ke dalam gerakan nasionalis. Dengan mengangkat isu perlawanan terhadap kolonialisme-imperialisme sehingga keberadaan ideologi komunisme dapat diterima oleh para pemuda di Indonesia.
Share:

Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Persebaran manusia di Kepulauan Indonesia sangatlah tergantung pada situasi iklim yang berubah dari setiap zaman. Pada kala pleistosen, di bumi terjadi empat kali masa glasial dan tiga kali masa interglasial. Pada zaman glasial, suhu bumi makin dingin sehingga sebagian besar belahan bumi utara dan selatan tertutup oleh lapisan es tebal. Permukaan air laut menurun dan laut yang dangkal ini berubah menjadi daratan. 

Kondisi demikian memungkinkan bagi manusia ataupun hewan yang hidup pada masa itu melakukan migrasi. Migrasi atau perpindahan dari suatu daerah ke daerah lain dilatarbelakangi oleh upaya untuk mempertahankan hidup. Selain didorong untuk mencari daerah yang lebih nyaman dan hangat, perpindahan dilakukan juga untuk mencari daerah- daerah yang masih sangat kaya akan sumber makanan. 

Pada saat itu manusia sangat tergantung pada alam. Dengan keterbatasan pemikiran dan kemampuan, mereka menyandarkan hidup sepenuhnya pada alam. Apabila alam tempatnya hidup sudah tidak lagi menyediakan sumber makanan, maka mereka berpindah ke tempat yang masih kaya akan sumber makanan. Manusia pada masa ini masih bersifat food gathering yang artinya kemampuannya hanya terbatas pada mengumpulkan bahan makanan yang tersedia di alam dan belum pada taraf food producing, yaitu kemampuan untuk mengolah alam sehingga menghasilkan sumber makanan atau dalam hal ini kemampuan bercocok tanam.

Para ahli geologi memperkirakan bahwa pada kala pleistosen khususnya ketika terjadinya glasiasi, Kepulauan Nusantara ini bersatu dengan daratan Asia. Laut dangkal yang ada di antara pulau-pulau di Nusantara bagian barat surut sehingga membentuk paparan yang disebut dengan Paparan Sunda yang menyatukan Indonesia bagian barat dengan daratan Asia. 

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia bagian timur. Di daerah ini terbentuk paparan yang kemudian dinamakan Paparan Sahul yang menyatukan Indonesia bagian timur dengan daratan Australia. Adanya Paparan Sunda memungkinkan terjadinya perpindahan manusia dan hewan dari daratan Asia ke Indonesia bagian barat, atau sebaliknya. Adapun Paparan Sahul memungkinkan terjadinya perpindahan manusia dan hewan dari daratan Australia ke Indonesia bagian timur, atau sebaliknya.

Hal di atas dibuktikan dengan hasil kajian yang dikembangkan oleh Wallace yang menyelidiki tentang persebaran fauna (zoogeografi) di Kepulauan Indonesia. Fauna yang terdapat di daerah Paparan Sunda, yaitu daerah- daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, mempunyai persamaan dengan fauna yang terdapat di Daratan Asia. Adapun fauna yang terdapat di daerah Paparan Sahul, yaitu daerah Papua (Irian) dan sekitarnya mempunyai persamaan dengan fauna yang terdapat di Australia. 

Wallace menyimpulkan bahwa Selat Lombok merupakan garis yang membagi dua jenis daerah zoogeografi di Indonesia. Di sebelah barat garis tersebut terdapat fauna Asia, sedangkan di timurnya terdapat fauna Australia. “Garis pemisah” fauna ini kemudian oleh Huxley diberi nama “garis Wallace”. Selanjutnya ia kemudian melengkapi dengan menarik garis itu lebih jauh ke arah utara, yaitu dimulai dari Selat Lombok sampai Selat Makasar dan terus lagi ke utara melewati selat antara Kepulauan Sangir dan Mindanao (Filipina).

Terhubungnya pulau-pulau akibat pengesan yang terjadi pada masa glasial memungkinkan terjadinya migrasi manusia dan fauna dari daratan Asia ke kawasan Nusantara. Berdasarkan hasil penelitian, migrasi ini didahului oleh perpindahan binatang yang kemudian diikuti oleh manusia dan diperkirakan terjadi pada kala pleistosen. 

Sebagai bukti adanya proses migrasi awal binatang dari daratan Asia ke wilayah Indonesia ialah ditemukannya situs paleontologi tertua di daerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) dan Rancah di sebelah timur Ciamis (Jawa Barat). Fosil tersebut, yaitu Mastodon Bumiayuensis (spesies gajah) dan Rhinoceros Sondaicus (spesies Badak). Bila dibandingkan dengan fosil binatang di daratan Asia, fosil-fosil tersebut berumur lebih muda dari fosil-fosil yang terdapat dalam kelompok fauna Siwalik di India.

Proses migrasi yang terjadi pada masa pleistosen ini menyebabkan wilayah Nusantara mulai dihuni oleh manusia. Timbul pertanyaan tentang asal-usul manusia yang bermigrasi ke wilayah Nusantara ini. Menilik dari segi fisik manusia Indonesia sekarang ini, mayoritas dapat dikelompokkan ke dalam ras Mongoloid dan Austroloid. Para ahli memperkirakan bahwa pada sekitar abad ke-40 sebelum masehi, Pulau Jawa merupakan daerah pertemuan dari beberapa ras dan daerah pertemuan kebudayaan.

Ciri-ciri Mongoloid yang terdapat pada manusia Indonesia, nampaknya disebabkan adanya arus migrasi yang berasal dari daratan Asia. Kedatangan mereka pada akhirnya menyingkirkan manusia yang sudah hidup sebelumnya di tanah Nusantara, yaitu dari ras yang disebut Austroloid. Bangsa pendatang dari Asia ini mempunyai kebudayaan dan tingkat adaptasi yang lebih baik sebagai pemburu dibandingkan dengan manusia pendahulunya. Keturunan dari ras Austroloid ini nampaknya tidak ada yang dapat hidup di Jawa, tetapi mereka saat ini dapat ditemukan sebagai suku Anak Dalam atau Kubu di Sumatera Tengah dan Indonesia bagian timur.

Arus migrasi para pendatang dari wilayah Asia ke Kepulauan Nusantara terjadi secara bertahap. Pada sekitar 3.000 - 5.000 tahun lalu, tiba arus pendatang yang disebut proto-Malays (Proto Melayu) ke Pulau Jawa. Keturunan mereka saat ini dapat dijumpai di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Tengger di Jawa Timur, Dayak di Kalimantan, dan Sasak di Lombok. Setelah itu, tibalah arus pendatang yang disebut Austronesia atau Deutero- Malays (Detro Melayu) yang diperkirakan berasal dari Taiwan dan Cina Selatan. 

Para ahli memperkirakan kedatangan mereka melalui laut dan sampai di Pulau Jawa sekitar 1.000 - 3.000 tahun lalu. Sekarang keturunannya banyak tinggal di Indonesia sebelah barat. Orang Detro Melayu ini datang ke wilayah Nusantara dengan membawa keterampilan dan keahlian bercocok tanam padi, pengairan, membuat barang tembikar/pecah-belah, dan kerajinan dari batu.

Seorang ahli bahasa, yaitu H. Kern, melalui hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat keserumpunan bahasa-bahasa di Daratan Asia Tenggara dan Polinesia. Menurut pendapatnya, tanah asal orang-orang yang mempergunakan bahasa Austronesia, termasuk bahasa Melayu, harus dicari di daerah Campa, Vietnam, Kamboja, dan daratan sepanjang pantai sekitarnya. 

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina Selatan yaitu di daerah Yunan. Selain itu, R. von Heine Geldern yang melakukan penelitian tentang distribusi dan kronologi beliung dan kapak lonjong yang ada di Indonesia tiba pada kesimpulan bahwa alat-alat tersebut merupakan hasil persebaran komplek kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di daerah Tonkin (Indocina) atau Vietnam sekarang ini.

Sebenarnya terdapat beberapa teori yang membahas tentang asal-usul manusia yang sekarang menghuni wilayah Nusantara ini. Teori-teori tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Teori Yunan

Teori ini didukung oleh beberapa sarjana seperti R.H Geldern, J.H.C Kern, J.R Foster, J.R Logen, Slametmuljana, dan Asmah Haji Omar. Secara keseluruhan, alasan-alasan yang menyokong teori ini yaitu sebagai berikut.

1) Kapak Tua yang ditemukan di wilayah Nusantara memiliki kemiripan dengan Kapak Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.


2) Bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kamboja mungkin berasal dari Dataran Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian dilanjutkan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan Dataran Yunan.

 
Teori ini merupakan teori yang paling populer dan diterima oleh banyak kalangan. Berdasarkan teori ini, orang-orang Nusantara datang dan berasal dari Yunan. Kedatangan mereka ke Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang utama, yaitu perpindahan orang Negrito, Melayu Proto, dan juga Melayu Deutro.

1) Orang Negrito
 

Orang Negrito merupakan penduduk paling awal di Kepulauan Nusantara. Mereka diperkirakan sudah mendiami kepulauan ini sejak 1000 SM. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan arkeologi di Gua Cha, Kelantan, Malaysia. Orang Negrito ini kemudian menurunkan orang Semang, yang sekarang banyak terdapat di Malaysia. Orang Negrito mempunyai ciri-ciri fisik berkulit gelap, berambut keriting, bermata bundar, berhidung lebar, berbibir penuh, serta ukuran badan yang pendek.

2) Melayu Proto

Perpindahan orang Melayu Proto ke Kepulauan Nusantara diperkirakan terjadi pada 2.500 SM. Mereka mempunyai peradaban yang lebih maju daripada orang Negrito. Hal ini ditandai dengan kemahirannya dalam bercocok tanam.

3) Melayu Deutro

Perpindahan orang Melayu Deutro merupakan gelombang perpindahan orang Melayu kuno kedua yang terjadi pada 1.500 SM. Mereka merupakan manusia yang hidup di pantai dan mempunyai kemahiran dalam berlayar.

b. Teori Nusantara

Teori ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri. Teori ini didukung oleh sarjana- sarjana seperti J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, nampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat.

Teori Nusantara didasarkan pada alasan-alasan seperti di bawah ini.

1) Bangsa Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari mana- mana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara.
 

2. K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa (Kamboja). Baginya, persamaan yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat “kebetulan”.
 

3. Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan dari manusia kuno tersebut, yakni berasal dari Jawa.


4. Bahasa yang berkembang di Nusantara yaitu rumpun bahasa Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah yaitu bahasa Indo-Eropah.

c. Teori out of Africa

Hasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalui proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia ini. Apabila kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika tersebut.


Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia atau khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mempunyai hubungan langsung dengan manusia modern. Dengan demikian, nampaknya jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia khususnya Jawa, seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan sebagainya telah mengalami kepunahan. Mereka pada akhirnya digantikan oleh komunitas manusia yang berasal dari Afrika yang melakukan proses migrasi hingga sampai di Kepulauan Nusantara. Nampaknya teori ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan, sehingga dapat diterima oleh masyarakat.


Namun Homo Erectus yang pernah tinggal di Pulau Jawa mempunyai sejarah menarik karena dapat bertahan sekitar 250.000 tahun lebih lama dari jenis yang sama yang tinggal di tempat lain di Asia, bahkan mungkin bertahan sekitar 1 juta tahun lebih lama dari yang tinggal di Afrika. Umur fosil Homo Erectus terakhir yang ditemukan di Ngandong dan Sambungmacan (Jawa Tengah) sekitar 30.000 sampai 50.000 tahun. Homo Erectus (“java man”) di Pulau Jawa diduga pernah hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo Sapiens (manusia modern).


Sampai saat ini, penyebab kepunahan “java man” masih misteri. Diduga salah satu penyebabnya ialah karena keterbatasan strategi hidup mereka.
 
Tidak ditemukannya peralatan dari batu (misalnya untuk membelah daging atau untuk berburu) di sekitar fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupannya masih sangat primitif. Diduga mereka memakan daging dari binatang yang telah mati (scavenger). Kolonisasi Homo Sapiens yang berasal dari Afrika berhasil, karena mereka punya strategi hidup yang lebih baik dibanding penduduk asli Homo Erectus.



Share:

Categories

Ordered List

  1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  2. Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  3. Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Definition List

Definition list
Consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.
Lorem ipsum dolor sit amet
Consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Pages